iPhone Lambat Setelah Update iOS. Bagaimana Mengatasinya?
iPhone Lambat Setelah Update iOS. Bagaimana Mengatasinya? - Sepanjang akhir tahun 2017 kemarin, para pengguna iPhone lawas seri iPhone 6 kebawah banyak mengeluhkan bahwa smartphone mereka terkesan menjadi lambat.
Awalnya pengguna iPhone menduga hal ini terjadi karena memang ketika peralihan sistem operasi, wajar-wajar saja iPhone melambat untuk sementara waktu. Jadi tidak ada kehebohan yang terjadi dan karena memang Apple sering sekali melakukan update iOS, lagipula sistem operasi Apple terkenal handal.
Nyatanya, sama sekali tidak ada perubahan yang terjadi. Iphone dengan iOS 11 tetap melambat dan Apple tidak mengeluarkan pernyataan sedikitpun perihal masalah ini.
Pada bulan Desember 2017 seorang pengguna Reddit Teckfire memposting hasil benchmark yang berisi bahwa setelah dia mencoba mengganti baterai iPhone 6s miliknya, perubahan signifikan terjadi pada perhitungan benchmark.
Setelah gambar ini tersebar, user Reddit kemudian mulai saling sharing benchmark masing-masing serta mengeluarkan teori-teori tentang baterai yang menghambat performa CPU ataupun mengkaitkan dengan MacBook yang juga ikut melambat. Tetapi itu semua hanya sekedar teori karena Apple belum juga mengeluarkan statement apapun.
Hal ini menjadi semakin heboh ketika founder dan developer Geekbench John Poole juga ikutan melalukan perhitungan benchmark dan menemukan bahwa iPhone 6s iOS 10.2.0 merespon lebih cepat daripada iPhone 6s iOS 10.2.1 dan iOS 11.2.0
Baru setelah kehebohan yang terjadi di jagat internet semakin membesar, akhirnya Apple pada tanggal 28 Desember 2017 mengeluarkan pernyataan resmi melalui situsnya perihal iPhone yang melambat.
Tertulis jelas bahwa apple yang merilis iOS 10.2.1 sejak tahun 2016 berguna untuk memperbaiki power manajemen dalam menghindari shutdown tiba-tiba pada iPhone 6, iPhone 6 plus, iPhone 6s, iPhone 6s Plus dan iPhone SE. iOS 10.2.1 ini ternyata menurunkan performa maksimal secara sengaja guna menghindari shutdown tersebut.
iPhone berkilah bahwa tidaklah mungkin mempertahankan performa CPU secara konstan dalam waktu yang panjang. Hal ini disebabkan karena kapasitas baterai semakin lama semarin memburuk jika kinerja CPU tetap dipertahankan dan jika shutdown terus terjadi, bukan tidak mungkin malah akan memperburuk sistem software dan hardware iPhone secara menyeluruh.
iPhone merasa konsumen puas terhadap iOS 10.2.1 karena tidak terjadi lagi shutdown tiba-tiba, olehnya kemudian iPhone kembali merilis iOS 11.2.0 yang semakin meminimalkan kinerja CPU. Bahkan iOS 11.2.0 ini ikut disematkan pada seri iPhone 7 dan iPhone 7 plus yang sebenarnya tidak terlalu lawas.
Ternyata solusinya cukup mudah. Pada situs resminya iPhone mengatakan bahwa cara untuk mengatasi device yang melambat adalah dengan mengganti baterai. Yah cukup dengan mengganti baterai saja. Baterai lithium-ion yang ditanam pada iPhone ternyata mempunyai lifespan tertentu. Jika melewati batas lifespan, performa CPU ikut menurun sehingga iPhone akan sangat lambat.
Terlihat bahwa sebelum baterai diganti, CPU hanya bekerja dikisaran angka 600 MHz dan setelah baterai diganti CPU bisa bekerja secara maksimal yaitu 1400 MHz. Ini sama halnya dengan ketika mengganti baterai, secara tidak langsung kita bagaikan membeli hp iPhone dengan kondisi baru karena kinerja processor kembali ke titik awal.
Sebagai permintaan maaf atas keluhan konsumen, Perusahaan Apple bersedia mengurangi harga ganti baterai yang sebelumnya 79 USD menjadi hanya 29 USD, mulai berlaku pada Desember 2018 di semua apple store. Selain itu Apple berjanji akan mengeluarkan feature yang dapat meninjau kondisi baterai serta pengarunya kepada performa device.
Ternyata setelah melakukan klarifikisi serta bersedia menurunkan harga ganti baterai, hal itu tidak cukup membuat konsumen puas. Banyak yang menyesalkan kalau perusahaan Apple terlalu lambat mengeluarkan statement.
Bayangkan jika Anda seorang konsumen hp iPhone lawas yang kemudian ternyata lama-kelamaan hp tersebur semakin lagging dan disaat bersamaan Apple merilis iPhone X dan iPhone 8. Pasti yang pertama terpikirkan adalah membeli hp terbaru tersebut.
iPhone diklaim sengaja menurunkan performa CPU bukan hanya demi membuat balance dengan performa baterai yang menurun, tapi juga secara psikologi mempengaruhi konsumen hp lawas agar membeli iPhone seri terbaru.
Teori ini tentu dibantah oleh Apple tapi jika ini tebukti benar, maka strategi marketing yang dijalankan Apple terhitung jahat serta secara langsung merugikan konsumen. Terhitung sampai artikel ini dirilis, Apple menghadapi 15 gugatan hukum di seluruh dunia perihal kinerja CPU yang menurun.
Update iOS ke versi iOS 11 Membuat iPhone Lambat
Nyatanya, sama sekali tidak ada perubahan yang terjadi. Iphone dengan iOS 11 tetap melambat dan Apple tidak mengeluarkan pernyataan sedikitpun perihal masalah ini.
Pada bulan Desember 2017 seorang pengguna Reddit Teckfire memposting hasil benchmark yang berisi bahwa setelah dia mencoba mengganti baterai iPhone 6s miliknya, perubahan signifikan terjadi pada perhitungan benchmark.
Terjadi Kenaikan Performa Signifikan Single-Core dan Multi-Core Setelah Update iOS
Setelah gambar ini tersebar, user Reddit kemudian mulai saling sharing benchmark masing-masing serta mengeluarkan teori-teori tentang baterai yang menghambat performa CPU ataupun mengkaitkan dengan MacBook yang juga ikut melambat. Tetapi itu semua hanya sekedar teori karena Apple belum juga mengeluarkan statement apapun.
Hal ini menjadi semakin heboh ketika founder dan developer Geekbench John Poole juga ikutan melalukan perhitungan benchmark dan menemukan bahwa iPhone 6s iOS 10.2.0 merespon lebih cepat daripada iPhone 6s iOS 10.2.1 dan iOS 11.2.0
Baru setelah kehebohan yang terjadi di jagat internet semakin membesar, akhirnya Apple pada tanggal 28 Desember 2017 mengeluarkan pernyataan resmi melalui situsnya perihal iPhone yang melambat.
Tertulis jelas bahwa apple yang merilis iOS 10.2.1 sejak tahun 2016 berguna untuk memperbaiki power manajemen dalam menghindari shutdown tiba-tiba pada iPhone 6, iPhone 6 plus, iPhone 6s, iPhone 6s Plus dan iPhone SE. iOS 10.2.1 ini ternyata menurunkan performa maksimal secara sengaja guna menghindari shutdown tersebut.
iPhone berkilah bahwa tidaklah mungkin mempertahankan performa CPU secara konstan dalam waktu yang panjang. Hal ini disebabkan karena kapasitas baterai semakin lama semarin memburuk jika kinerja CPU tetap dipertahankan dan jika shutdown terus terjadi, bukan tidak mungkin malah akan memperburuk sistem software dan hardware iPhone secara menyeluruh.
iPhone merasa konsumen puas terhadap iOS 10.2.1 karena tidak terjadi lagi shutdown tiba-tiba, olehnya kemudian iPhone kembali merilis iOS 11.2.0 yang semakin meminimalkan kinerja CPU. Bahkan iOS 11.2.0 ini ikut disematkan pada seri iPhone 7 dan iPhone 7 plus yang sebenarnya tidak terlalu lawas.
Efek yang Dirasakan Akibat Settingan Power Management Pada iOS 11.2.0
- Butuh waktu lebih lama ketika membuka aplikasi
- Frame rates menurun ketika scrolling
- Backlight meredup
- Volume speaker turun -3dB
- Frame rate menurun secara bertahap ketika menjalankan aplikasi tertentu
- Pada kasus ekstrim, flash kamera tidak berfungsi
Cara Mengatasai iPhone yang Melambat Akibat Update iOS
Ternyata solusinya cukup mudah. Pada situs resminya iPhone mengatakan bahwa cara untuk mengatasi device yang melambat adalah dengan mengganti baterai. Yah cukup dengan mengganti baterai saja. Baterai lithium-ion yang ditanam pada iPhone ternyata mempunyai lifespan tertentu. Jika melewati batas lifespan, performa CPU ikut menurun sehingga iPhone akan sangat lambat.
Terlihat bahwa sebelum baterai diganti, CPU hanya bekerja dikisaran angka 600 MHz dan setelah baterai diganti CPU bisa bekerja secara maksimal yaitu 1400 MHz. Ini sama halnya dengan ketika mengganti baterai, secara tidak langsung kita bagaikan membeli hp iPhone dengan kondisi baru karena kinerja processor kembali ke titik awal.
Sebagai permintaan maaf atas keluhan konsumen, Perusahaan Apple bersedia mengurangi harga ganti baterai yang sebelumnya 79 USD menjadi hanya 29 USD, mulai berlaku pada Desember 2018 di semua apple store. Selain itu Apple berjanji akan mengeluarkan feature yang dapat meninjau kondisi baterai serta pengarunya kepada performa device.
Ternyata setelah melakukan klarifikisi serta bersedia menurunkan harga ganti baterai, hal itu tidak cukup membuat konsumen puas. Banyak yang menyesalkan kalau perusahaan Apple terlalu lambat mengeluarkan statement.
Bayangkan jika Anda seorang konsumen hp iPhone lawas yang kemudian ternyata lama-kelamaan hp tersebur semakin lagging dan disaat bersamaan Apple merilis iPhone X dan iPhone 8. Pasti yang pertama terpikirkan adalah membeli hp terbaru tersebut.
iPhone diklaim sengaja menurunkan performa CPU bukan hanya demi membuat balance dengan performa baterai yang menurun, tapi juga secara psikologi mempengaruhi konsumen hp lawas agar membeli iPhone seri terbaru.
Teori ini tentu dibantah oleh Apple tapi jika ini tebukti benar, maka strategi marketing yang dijalankan Apple terhitung jahat serta secara langsung merugikan konsumen. Terhitung sampai artikel ini dirilis, Apple menghadapi 15 gugatan hukum di seluruh dunia perihal kinerja CPU yang menurun.