Bagaimana Cara Mengisi Baterai Gadget Dengan Benar
Bagaimana Cara Mengisi Baterai Gadget Dengan Benar - Baterai merupakan komponen vital yang terdapat pada gadget. Akan tetapi seringkali baterai cepat soak atau mengalami kerusakan padahal umur baterai seharusnya masih panjang. Nah, bisa saja ada kesalahan dalam pegisian baterai gadget yang digunakan. Oleh karena itulah, kali ini akan diuraikan secara jelas bagaimana cara mengisi baterai gadget dengan benar.
Sebenarnya ada banyak cara charge baterai android yang benar, tetapi seringkali pengguna gadget melakukan hal-hal yang mengakibatkan baterai tidak tahan lama. Hal ini tentu akan merugikan mengingat jika baterai yang rusak maka hanya tersedia opsi untuk mengganti baterai.
Lalu kemudian seringkali orang bertanya, apakah ada perlakukan khusus dalam mencharge hp android baru. Apakah ada perbedaan dengan mencharge hp android yang lama. Sebenarnya tidak ada sama sekali. Hal itu hanyalah mitos yang sudah beredar diantara pengguna gadget.
Faktanya, tidak ada perbedaan aliran listrik yang mengalir pada gadget yang baru maupun gadget yang lama. Aliran arus sama-sama akan berhenti ketika indikator baterai menunjukkan angka 100%.
Sebenarnya para teknisi gadget telah mengatakan bahwa baterai yang terdapat pada gadget terkini rata-rata berbahan litium-ion yang katanya tidak akan mengalami penurunan performa walau sering dikuras habis.
Akan tetapi banyak expert gadget yang mengatakan walau telah berbahan lithium-ion, lebih baik lagi jika perawatan baterai disamakan dengan baterai berbahan nikel yaitu tidak membiarkan baterai habis total
Dikalangan pengguna gadget sering banyak beredar pertanyaan berapa persen baterai harus di charge. Pc Advisor pernah menulis bahwa gadget sebaiknya dicas ketika data baterai berada dibawah 20-10%. Sangat tidak disarankan baterai dicas ketika daya masih berada di 50% keatas.
Hal ini dikarenakan ketika melakukan charge, sistem terhitung melakukan mekanisme pengisian sebanyak satu kali. Berarti jika gadget di charge pada daya 50% keatas, mekanisme tetap menghitung sekali pengisian padahal sebenarnya setengah mekaniseme saja sudah cukup untuk membuat daya terisi penuh.
Perhitungan mekanisme yang tidak normal semacam ini ditakutkan akan mengganggu sistem pada pengisian baterai sehinggan berakibat pada kehandalan baterai gadget.
Fakta ini turut menjawab mitos bahwa sebaiknya jangan charge hp sampai 100%. Padahal semua penelitian sampai saat ini berada di satu pendapat yaitu sebaiinya hp memang di charge sampai daya berada di 100%.
Ketika daya baterai berada di angka 100%, maka sebaiknya charger dicabut guna menghindari adanya bocoran arus, walau hal tersebut kecil kemungkinannya tetapi lebih baik mencegah kerusakan yang mungkin terjadi.
Lalu ada pula pertanyaan yang beredar apakah hp harus dimatikan saat di charge. Sebenarnya orang-orang mematikan hp ketika di charge supaya waktu pengisian bisa di optimalkan. Mengenai kinerja baterai sama sekali tidak ada pengaruh baik hp di turn on maupun turn off.
Cara lain agar waktu pengisian bisa dioptimalkan yaitu dengan cara mematikan fitur-fitus yang banyak menguras daya baterai seperti mengaktifkan mobile data, gps, ataupun teathering. Hal yang lebih simple yaitu menurunkan kontras layar seminimal mungkin.
Namun tidak berarti jika menggunakan charger lain maka baterai hp akan rusak. Yang harus diperhatikan adalah pastikan kualitas charger yang digunakan bukan abal-abal serta perhatikan ampere charger.
Jika charger bawaan menggunakan daya 1 Ampere, maka sebaiknya jika menggunakan charger yang lain maka gunakanlah daya yang sama yaitu 1 Ampere. Lalu beberapa gadget model terbaru menggunakan fungsi fast charging yang hanya bisa terkoneksi dengan charger bawaan. Walau menggunakan charger dengan daya sebesar apapun fungsi fast charging tersebut tak akan bekerja.
Sebenarnya ada banyak cara charge baterai android yang benar, tetapi seringkali pengguna gadget melakukan hal-hal yang mengakibatkan baterai tidak tahan lama. Hal ini tentu akan merugikan mengingat jika baterai yang rusak maka hanya tersedia opsi untuk mengganti baterai.
Lalu kemudian seringkali orang bertanya, apakah ada perlakukan khusus dalam mencharge hp android baru. Apakah ada perbedaan dengan mencharge hp android yang lama. Sebenarnya tidak ada sama sekali. Hal itu hanyalah mitos yang sudah beredar diantara pengguna gadget.
Faktanya, tidak ada perbedaan aliran listrik yang mengalir pada gadget yang baru maupun gadget yang lama. Aliran arus sama-sama akan berhenti ketika indikator baterai menunjukkan angka 100%.
Tips Cara Mengisi Baterai Gadget dengan Benar Agar Baterai Tahan Lama
Tips menjaga baterai agar awet tentunya tak lepas dari bagaimana pengguna melakukan teknik ketika mengisi baterai dengan benar. Sebab, jika seandainya pengguna salah ketika mengisi baterai, maka bisa dipastikan baterai gadget bakalan cepat rusak.1. Tidak membiarkan baterai habis total
Sebenarnya para teknisi gadget telah mengatakan bahwa baterai yang terdapat pada gadget terkini rata-rata berbahan litium-ion yang katanya tidak akan mengalami penurunan performa walau sering dikuras habis.
Akan tetapi banyak expert gadget yang mengatakan walau telah berbahan lithium-ion, lebih baik lagi jika perawatan baterai disamakan dengan baterai berbahan nikel yaitu tidak membiarkan baterai habis total
2. Baterai di charge ketika daya berada dibawah 20%
Dikalangan pengguna gadget sering banyak beredar pertanyaan berapa persen baterai harus di charge. Pc Advisor pernah menulis bahwa gadget sebaiknya dicas ketika data baterai berada dibawah 20-10%. Sangat tidak disarankan baterai dicas ketika daya masih berada di 50% keatas.
Hal ini dikarenakan ketika melakukan charge, sistem terhitung melakukan mekanisme pengisian sebanyak satu kali. Berarti jika gadget di charge pada daya 50% keatas, mekanisme tetap menghitung sekali pengisian padahal sebenarnya setengah mekaniseme saja sudah cukup untuk membuat daya terisi penuh.
Perhitungan mekanisme yang tidak normal semacam ini ditakutkan akan mengganggu sistem pada pengisian baterai sehinggan berakibat pada kehandalan baterai gadget.
Fakta ini turut menjawab mitos bahwa sebaiknya jangan charge hp sampai 100%. Padahal semua penelitian sampai saat ini berada di satu pendapat yaitu sebaiinya hp memang di charge sampai daya berada di 100%.
Ketika daya baterai berada di angka 100%, maka sebaiknya charger dicabut guna menghindari adanya bocoran arus, walau hal tersebut kecil kemungkinannya tetapi lebih baik mencegah kerusakan yang mungkin terjadi.
Lalu ada pula pertanyaan yang beredar apakah hp harus dimatikan saat di charge. Sebenarnya orang-orang mematikan hp ketika di charge supaya waktu pengisian bisa di optimalkan. Mengenai kinerja baterai sama sekali tidak ada pengaruh baik hp di turn on maupun turn off.
Cara lain agar waktu pengisian bisa dioptimalkan yaitu dengan cara mematikan fitur-fitus yang banyak menguras daya baterai seperti mengaktifkan mobile data, gps, ataupun teathering. Hal yang lebih simple yaitu menurunkan kontras layar seminimal mungkin.
3. Sebaiknya pengisian baterai dilakukan dengan charger bawaan
Namun tidak berarti jika menggunakan charger lain maka baterai hp akan rusak. Yang harus diperhatikan adalah pastikan kualitas charger yang digunakan bukan abal-abal serta perhatikan ampere charger.
Jika charger bawaan menggunakan daya 1 Ampere, maka sebaiknya jika menggunakan charger yang lain maka gunakanlah daya yang sama yaitu 1 Ampere. Lalu beberapa gadget model terbaru menggunakan fungsi fast charging yang hanya bisa terkoneksi dengan charger bawaan. Walau menggunakan charger dengan daya sebesar apapun fungsi fast charging tersebut tak akan bekerja.